Guncangan Global Berdampak Naiknya Bahan Pangan dan Energi? Pemerintah terus mengunakan instrumen APBN untuk melindungi rakyat serta perekon...
Guncangan Global Berdampak Naiknya Bahan Pangan dan Energi?
Pemerintah terus mengunakan instrumen APBN untuk melindungi rakyat serta perekonomian dari guncangan global dalam bentuk disrupsi pasokan dan eskalasi geopolitik yang berdampak naiknya bahan pangan dan energi, akibatnya anggaran subsidi dan kompensasi BBM serta listrik melonjak hingga 3 kali lipat, Foto: Dok Sri Mulyani
Respon Aktual - Pemerintah terus mengunakan instrumen APBN untuk melindungi rakyat serta perekonomian dari guncangan global dalam bentuk disrupsi pasokan dan eskalasi geopolitik yang berdampak naiknya bahan pangan dan energi, akibatnya anggaran subsidi dan kompensasi BBM serta listrik melonjak hingga 3 kali lipat, ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam siaran persnya 29/8/2020
Naiknya anggaran hingga Rp 502 triliun atau melonjak 3 kali lipat, kedepan bahkan akan naik lagi mendekati Rp 698 triliun.
Pilihan kebijakan yang sangat sensitif dan sulit ini dilakukan untuk menjaga kepentingan seluruh rakyat, terang Sri Mulyani.
Menurutnya, anggaran subsidi BBM sangat besar bahkan di atas Rp 600 triliun, sayangnya sebagian besar lebih dinikmati masyarakat kelompok menengah keatas . Hanya 5 % subsidi solar yang bisa dinikmati rakyat miskin.
Sementara subsidi pertalite hanya 20 % dinikmati kelompok masyarakat miskin atau tidak mampu.
Sehingga dalam rapat yang dilaksanakan pada Senin 29/8 presiden Jokowi memutuskan untuk mengalihkan sebagian subsidi BBM kepada kelompok yang paling miskin dan rentan Rp 24,17 triliun APBN menyediakan tambahan bantalan sosial, papar Mentri Sri Mulyani.
Bantuan sosial sebesar Rp 24,17 triliun akan di bagikan kepada 20,65 juta Kelompok Penerima Manfaat yaitu mereka yang masuk dalam 40 % tak mampu.
Bantuan ini akan diberikan sebanyak Rp 150 ribu 4 kali dari total Rp 600 ribu, sedangkan anggaran Rp 9,6 triliun aka diberikan dalam bentuk subsidi upah bagi 16 juta pekerja.
Bagi daerah diinstruksikan untuk mengunakan sebesar 2 % dana transfer umum yang berasal dari APBN seperti DAU dan DBH sebesar Rp 2,17 triliun yang akan diberikan kepada sektor transportasi dan nelayan.
Presiden Jokowi berharap, pengalihan bantuan subsidi BBM kepada kelompok paling membutukan bisa meringankan beban akibat tekanan kenaikan harga bahan yang ditaksir akan meningkat. Pungkasnya.
Pewarta: Ilyas Imran