Sigi, Respon Aktual - Ruas jalan penghubung antara Kulawi dan Kota Palu kembali longsor, Minggu 29/8/21. Meterial longsoran menimbun badan j...
Sigi, Respon Aktual - Ruas jalan penghubung antara Kulawi dan Kota Palu kembali longsor, Minggu 29/8/21.
Meterial longsoran menimbun badan jalan, menurut laporan warga setempat, ada 10 titik longsor mulai dari Sadaunta hingga Kulawi raya.
Kini terjadi penumpukan kendaraan, baik di gunung potong maupun di Kulawi bahkan ada sebagian yang terjebak di antara gunung tersebut.
Warga Kulawi berharap kiranya pihak terkait segera melakukan tindakan cepat penanganan di lokasi kejadian.
Menurut Abel, ada sekelompok warga melakukan pembersihan material tanah bebatuan dengan alat seadanya.
Warga Kulawi Sedang Melakukan Pembersihan Material Longsoran Dengan Alat Seadanya. Foto : 29/8/21Seperti diketahui, daerah gunung potong Kulawi merupakan spot ektrim yang sering terjadi longsor akibat intensitas hujan tinggi.
Kami berharap, musibah longsor kali ini bisa menjadi petunjuk awal bagi pemangku kepentingan untuk melakukan upaya serius dalam penanganan infrastruktur jalan di wilayah kami, terang Marcel Warga Kulawi.
Iapun mengaku sering terjebak longsor, apalagi di gunung potong. Akunya
Sementara warga lainya menyebutkan, akses jalan khususnya daerah rawan longsor kiranya menjadi perhatian serius pemerintah dalam penangananya.
Apalagi menurutnya, dataran Kulawi merupakan daerah penyangga produksi pertanian dan perkebunan untuk Kota Palu, jika hal ini tidak di sikapi dengan bijak maka dampaknya adalah penurunan tingkat produksi masyarakat.
Hal yang utama dan sangat mendesak bagi kami adalah perbaikan jalan utamanya di gunung potong, penantian masyarakat ini sudah cukup lama. Terang Ririn.
Pemerintah Provinsi sebagai penanggung jawab ruas ini, tidak bisa melakukan penanganan secara total karena terkendala persoalan anggaran, sementara masyarakat Kulawi dalam melakukan aktivitas ekonomi menuju pusat pemasaran hanya pada ruas jalan ini.
Usul kami pak, bagaimana kalau ruas jalan Kalukubula- Kulawi di alih status kan menjadi jalan nasional, sehingga penangananya bisa teratasi dan masyarakat Kulawi raya bisa hidup seperti warga di daerah lainya, tanpa ada kendala longsoran saat ingin memasarkan hasil pertaniannya.
Kedepan usul kami ini bisa dipertimbangkan oleh pemerintah Kabupaten, Provinsi maupun pusat. Tutup Ririn.
Pewarta : Lina Larope.