Kunjungan Wabub Sigi di Sungai Mewe. 16 November 2021 foto Markhen Kheneddi Respon Aktual - Normalisasi sungai Mewe di Kecamatan Kulawi Kabu...
Kunjungan Wabub Sigi di Sungai Mewe. 16 November 2021 foto Markhen Kheneddi
Respon Aktual - Normalisasi sungai Mewe di Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah bakal terlaksana tahun 2022 ini, bukti nyata kerja pemeritah dalam upaya menanggulangi dampak banjir musiman yang sering melanda kawasan tersebut.
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tidak menutup mata dengan peristiwa banjir yang sering menerjang Kabupaten Sigi, beberapa upaya sudah dilakukan seperti pembangunan Sabodam di wilayah rawan banjir, tahun ini ( 2022) pihak Balai Wilayah Sungai Sulawesi III Rabu 2/02/22 menyerahkan bahan banjiran untuk kontruksi bronjong dalam upaya normalisasi sungai, bahan konstruksi ini merupakan hibah dari Balai Wilayah Sungai Sulawesi III kepada pemerintah Kabupaten Sigi sebanyak 500 m³ untuk pembangunan bronjong di kecamatan Kulawi Selatan, seperti yang disampaikan Wakil Bupati Sigi Samuel dalam rapat koordinasi terkait rencana normalisasi sungai Mewe. Kamis 3 Pebruari 2022.
Dengan rencana ini, wakil Bupati Sigi berharap pemerintah kecamatan bersama masyarakat di sekitaran pembangunan bronjong dapat bekerjasama. PU Sigi diharapkan agar secepatnya memberikan pelatihan terkait cara pembuatan bronjong kepada warga desa yang masuk dalam wilayah pembangunan tersebut.
Rapat koordinasi yang di ikuti sejumlah pejabat seperti Asisten II bidang Ekonomi dan Pembangunan, Kepala Dinas PU Sigi, Camat Kulawi Selatan, Kepala Bidang SDA PU Sigi serta Kepala Desa.
Mengenal Kontruksi Bronjong
Bronjong adalah salah satu teknik kontruksi pengendali banjir yang dipasang di pinggiran sungai atau biasa disebut gabion, kenapa bronjong banyak dipilih untuk kontruksi pengendali sungai, alasannya karena sifatnya yang fleksibel memiliki ruang untuk dilalui air atau biasa dikenal dengan pori-pori.
Selain itu bahanya mudah didapatkan dan tergolong murah tapi bukan murahan, biasanya kalau yang murahan umumnya bukan fabrikasi melainkan anyaman besi biasa, lagi pula material batu yang digunakan harus bisa menahan beban arus sungai, jadi bukan batu kecil yang banyak dijumpai di pinggiran sungai.
Biasanya bronjong yang digunakan harus terbuat dari besi baja berlapis galvanis yang memiliki tulangan rata-rata berdiameter 4,4 milimeter, dengan jarak anyaman 3,7 mm, sementara kawat pengikat harus berdiameter 3,0 mm serta memiliki kekuatan menarik. Sedangkan batu yang digunakan harus batu yang keras serta tahan lama dengan ukuran 15 cm sampai dengan 25 cm, pengunaan batu pada Bronjong minimal 85 persen yang berukuran sama atau lebih, tujuannya untuk kekuatan menahan arus sungai.
Balai Wilayah Sungai Sulawesi ( BWSS ) III merupakan perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah, telah banyak memberikan kontribusi terhadap pembangunan infrastruktur Sumber Daya Air di Provinsi Sulawesi Tengah. Rencana pembangunan bronjong di sungai Mewe akan berfungsi Cegah Dampak Banjir musiman dan juga merupakan bentuk kepedulian pemerintah, baik pemerintah pusat, pemeritah provinsi maupun pemerintah Kabupaten Sigi di bawah kepemimpinan Bupati Muhamad Irwan & Wakil Bupati Samuel Yansen Pongi.
Penulis: Ilyas Imran