Respon Aktual - Program infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Sulawesi Tengah bidang SDA sedang mengarap beberapa...
Respon Aktual - Program infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Sulawesi Tengah bidang SDA sedang mengarap beberapa proyek strategis pasca bencana yang telah berjalan sejak 2020, 2021 hingga saat ini 2022 untuk kebangkitan ekonomi masyarakat khususnya di Kabupaten Sigi.
Proyek yang meliputi rekonstruksi & rehabilitasi river improvement and sediment control in Panaki terlettak di desa Pombewe atau sekitar 32 Kilometer jaraknya dari Kota Palu, ada juga di Sungai Salua, Sungai Poi dan Sungai Bangga di Kecamatan Dolo Selatan, Bangga river JICA Loan, proyek ini sangat penting bagi warga yang terkena dampak bencana alam demi pemulihan ekonomi.
Selain pengendali sedimen, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sulawesi III, sementara menuntaskan rehabilitasi dan rekonstruksi Weir and groundsill contruktion di bendung gumbasa yang dilaksanakan oleh PT Minarta Dutahutama yang ditandai dengan penandatanganan kontrak pada bulan Agustus tahun 2021.
Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi III Taufik S, menjelaskan, proyek ini merupakan Proyek Strategis nasional yang dilansir dari instagram BWSS III Pasca Bencana, menurutnya bendung gumbasa saat ini melayani irigasi pada jaringan primer BG. kn 1A Sampai BG.kn 7 dengan luasan sekitar 1.070 hektar.
Proyek ini sangat didambakan warga karena ada ribuan kepala keluarga bergantung pada irigasi untuk mengairi areal pertanian yang rusak setelah dihantam bencana dahsyat.
Proyek tersebut merupakan bantuan pemulihan infrastruktur di Sulawesi Tengah yang pembiayaannya berasal dari bantuan JICA sebagai upaya respon dini pasca bencana.
Rekonstruksi dan rehabilitasi infrastruktur irigasi diharapkan dapat membangun kembali kehidupan yang sempat terpuruk akibat bencana dan disusul hantaman badai pandemi sehingga mengairahkan kembali untuk hidup secara normal dari sisa sisa trauma pasca bencana.
Menurut Melky warga Pandere, dampak bencana alam dan pandemi cukup dirasakan masyarakat di Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah, apalagi di desa Pandere dan sekitarnya.
Perbaikan irigasi gumbasa bisa memberikan dampak positif bagi warga karena sebagian besar pendapatan petani dari hasil pertanian sawah, olehnya Melky berharap pihak pelaksana dapat memperhatikan kualitas pekerjaan agar bangunan infrastruktur ini kedepan bisa bermanfaat sesuai dengan tujuan pembangunan. Ujarnya di Pandere Saptu 22/01/22.
Kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat melakukan hajatan ini untuk mendorong percepatan pemulihan pasca bencana di Sulawesi Tengah, hal ini merupakan wujud kepedulian pemerintah kepada masyarakat.
Bencana alam meninggalkan luka mendalam bagi sebagian kelompok masyarakat hingga kini karena irigasi yang mengalirkan air ke persawahan belum sepenuhnya pulih, namun PUPR tetap berkomitmen untuk memastikan pembangunan infrastruktur dibangun dengan lebih baik agar ekonomi bangkit.
Kolaborasi antara pemerintah dan JICA akan berdampak baik bagi warga di Kabupaten Sigi untuk hidup normal yang layak dari hasil pertanian melalui sarana infrastruktur jaringan irigasi.
Pembangunan Pengaman Pantai Teluk Palu, foto Dok respon aktualBalai Wilayah Sungai Sulawesi ( BWSS ) III Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2020 lalu mengawali rehab rekon dengan membangun pengaman pantai sepanjang 7 Kilometer di teluk palu mulai dari Kelurahan Silae, Kelurahan Lere, Kelurahan Besusu hingga Talise, tanggul Silebeta namanya, proses pengerjaan terbilang cepat di bawah naungan PT Adhi Karya perusahaan plat merah milik pemerintah.
Adi Sucipto Kiri GM Adhi Karya Perwakilan Sulawesi Tengah, foto Dok respon aktualAdi Sucipto general manager PT Adhi Karya di Sulawesi Tengah kepada respon aktual menyebutkan, pihaknya dalam melakukan pekerjaan tetap mengacu pada ketentuan agar hasil maksimal tercapai demi pemulihan pasca bencana.
Adi menguraikan, bencana gempa bumi yang melanda Palu, Sigi dan Donggala mengakibatkan penurunan tanah di daerah pantai hingga air laut masuk ke permukiman warga seperti di Kelurahan Lere, namun dengan adanya pembangunan pengaman pantai, bisa memberikan rasa aman bagi warga sekitar. Sebutnya kala itu.
BWSS III Sulteng tak hentinya memberi karya, banyak sudah kerja infrastruktur yang dilakukan demi keberlanjutan Sumber Daya Alam di Sulawesi Tengah seperti peninjauan dampak sungai ngia yang dilakukan oleh Kepala Satuan Kerja PJSA R. Zulfikar. ST. MT dalam rangka penyusunan konsep rencana sungai ngia di saluran irigasi Petobo bulan September 2021, jaringan irigasi banyak dikeluhkan warga karena tidak bisa menampung debet air jika musim hujan tiba, sedimen sungai ngia bahkan meluap hingga permukiman warga tanggul selatan, hal inilah yang mendasari pihak BWSS melakukan kajian sungai ngia untuk mengembalikan ke fungsi awalnya.
Kepada respon aktual, Kepala Satuan TP OP SDA dinas Cipta Karya Provinsi Sulawesi Tengah Satya Wicana. ST. SP menjelaskan, saluran irigasi di tanggul selatan sudah beralih fungsi sebagai saluran pembuang namun untuk pemeliharaanya tetap tanggung jawab PUPR.
Berikut beberapa Proyek Rehab Rekon Infrastruktur Strategis Pasca Bencana Balai Wilayah Sungai Sulawesi III di Kabupaten Sigi.
1. Proyek River Improvement & Sedimen Control Bangga, Paneki, Salua, Poi.
• Bangga River JICA Loan, pekerjaan Sabodam I,II & III , Pekerjaan Tanggul, Pekerjaan Channel Work Type, Pekerjaan Consolidation Dam I & II serta pekerjaan jembatan.
• Untuk Daerah Paneki jenis pekerjaan yakni Consolidation Dam 1 buah & Chanel Work sepanjang 3.300 km
• Salua river JICA yakni pekerjaan Sabodam I & II serta pekerjaan Chanel Work.
• Sedimen Contro Poi yakni pekerjaan jembatan , pekerjaan Sabodam I serta pekerjaan Consolidation I, II, III, IV & V.
2. Sementara untuk daerah irigasi Gumbasa yakni pekerjaan Weir and Groundsill Contruktion atau pekerjaan bendung.
Itulah beberapa kegiatan Proyek Infrastruktur Strategis Pasca Bencana di Sulteng oleh Balai Wilayah Sungai Sulawesi III.
Penulis: Ilyas Imran