Palu, Respon Aktual - Pasca bencana gempa bumi yang terjadi September 2018 silam, berdampak terhadap sejumlah infrastruktur, Salah satu infr...
Palu, Respon Aktual - Pasca bencana gempa bumi yang terjadi September 2018 silam, berdampak terhadap sejumlah infrastruktur, Salah satu infrastruktur yang terdampak cukup parah adalah jalan dan jembatan seperti di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala.
Untuk memulihkan kembali ekonomi masyarakat, Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ) . Dirjen Bina Marga pada Balai Pelaksana Jalan Nasional ( BPJN ) Sulawesi Tengah. September 2019 mulai melaksanakan kegiatan ditandai dengan penghamparan aspal di saksikan Wakil Menteri PUPR Jhon Wempi, Gubernur Sulteng dan pihak BPJN Sulteng.
Foto Ruas Jalan Jono Oge yang rusak, Depan Pom bensin Desa Jono Oge Kab Sigi
Hajatan mulia ini bertujuan untuk mempercepat pemulihan ekonomi pasca bencana dengan melakukan rekonstruksi dan rehabilitasi infrastruktur seperti jalan dan jembatan.
Ditemui diselah-selah kesibukanya sebagai PPK pada kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi ( RR-02 ). Eko memaparkan, bahwa kegiatan pembangunan jalan dan jembatan pasca bencana di Kabupaten Sigi menjadi prioritas Pemerintah Pusat. Kedua infrastruktur itu dapat memacu geliat ekonomi daerah maupun nasional. Sebab jika dilihat dari fungsinya, jalan dan jembatan mempunyai peran vital terhadap pertumbuhan ekonomi, di samping itu Kata dia keterhubungan antar wilayah mempercepat distribusi barang dan jasa serta menjaga disparitas antar wilayah.
Menurutnya, Jalan merupakan sarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya, oleh karena itu. Sistem jaringan jalan merupakan satu kesatuan ruas jalan yang saling menghubungkan dan mengikat pusat-pusat pertumbuhan ekonomi seperti halnya Biromaru- Palolo sebagai salah satu pusat produksi pertanian di Kabupaten Sigi.
Rekontruksi dan Rehabilitasi jalan pasca bencana di Kabupaten Sigi meliputi Segmen Palupi - Simoro dengan panjang 17.65 Kilometer, Segmen Biromaru- Palolo 2.16 Kilometer, Segmen Huntap Pombewe yakni 3.85 Kilometer. Terangnya
" Progres saat ini sekitar 85 persen, In Sha Allah akan rampung sesuai kontrak." Urainya
Capaian saat ini tentu tidak lepas dari peran dan kerja sama semua pihak terutama Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Provinsi Sulawesi Tengah Muh. Syukur. ST. MT dan juga Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional Dr. Andi Rifai. ST. MT yang selalu memberi motivasi pada kami agar bekerja dengan niat baik demi kepentingan bersama sesuai visi misi Kementerian PUPR.
Walaupun ditengah mewabanya virus covid 19, Kegiatan tetap jalan meskipun ada pengurangan tenaga kerja lapangan yang terpaksa dilakukan pihak pelaksana untuk mencegah terjadinya kerumunan terhadap penyebaran virus.
Harus di akui Urai Eko. dampak pandemik covid 19 kegiatan sedikit tertunda karena sulitnya mencari tenaga kerja lokal yang ahli, disamping itu, sering terjadi hujan sehingga menyebabkan banjir yang membawah material bebatuan, lumpur dan kayu seperti di Simoro tahun 2019.
" Sesuai data yang ada, sedikitnya 6 kali terjadi banjir badang, pertama di Simoro 2019, Desa Poi 2 kali ditangani dan terakhir di Desa Rogo September 2020 kemarin." Jelasnya
WARGA BICARA
Kepala Desa Jono Oge, Mesak Ropiua. Spd sangat mengapresiasi upaya pemerintah dalam melakukan kegiatan pembangunan jalan yang dilaksanakan PT. Waco- Sarana KSO. Saat ini kondisi jalan di Desa Jono Oge sudah sangat baik, aspalnya mulus dan sudah bisa dilalui.
Menurutnya, bahwa dengan adanya kegiatan pembangunan jalan, Dampaknya cukup besar salah satu contoh adalah semakin banyak penduduk yang kembali dan membangun tempat usaha.
Dengan demikian tuturnya, ekonomi khususnya di Desa Jono kembali hidup, hal ini dipicu adanya perbaikan jalan pasca bencana.
" Kami tidak bisa membalas, yang bisa kami lakukan adalah menjaga infrastruktur jalan tetap terjaga dan ucapan rasa terimah kasih pada pemerintah saat ini." Terang Kades Jono Oge pada media ini 09/12/20
Mewakili masyarakat Jono Oge, ungkapan terimah kasih kami atas upaya dan kerja keras pihak pelaksana, Pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan lebih khusus pada Balai Pelaksana Jalan Nasional Sulawesi Tengah.
Kedepan ia berharap bahwa akan ada kegiatan yang sama untuk memperbaiki ruas jalan area likuifaksi di Jono hingga Sidera.
" Harapan ini semoga bisa direspon pihak BPJN untuk jadi agenda kerja di 2021." Tutupnya.
Di tempat terpisah, Kepala Desa Bobo Drs. Ridwan Djahidin pada media ini mengatakan, Kondisi jalan di Desa Bobo rusak dan berlubang akibat gempa bumi, setelah pihak penyelenggara jalan melakukan perbaikan kondisi saat ini sudah mulus beraspal dan tidak ada lagi lubang jalan.
Untuk itu Katanya, Selaku Kepala Desa dirinya mewakili masyarakat Bobo mengucapkan rasa terimah kasih atas inisiasi Pemerintah melakukan perbaikan jalan yang rusak.
Dirinya juga menghimbau kepada masyarakat di Desa Bobo untuk menjaga jalan ini tetap baik, jangan sampai di rusak karena ada kebutuhan menyeberangkan air dengan mengali badan jalan.
" Ada cara lain untuk menyeberangkan pipa yaitu melalui deucker, ini untuk menghindari agar jalan tidak rusak." Terangnya.
Seperti di ketahui, Desa Bobo Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi masuk dalam wilayah kerja paket rekontruksi dan rehabilitasi Palupi - Simoro sepanjang 17.65 Kilometer.
Selain Kepala Desa, tanggapan positif lainya datang dari warga terkait pekerjaan jalan di wilayahnya.
Sejak ada perbaikan jalan, aktifitas warga Jono semakin membaik, kios yang dulunya sepi pembeli saat ini sudah ramai bahkan pendapatan perhari meningkat.
" Ini saya rasakan sendiri Pak dengan adanya perbaikan perbaikan jalan, pembeli di kios saya semakin ramai, berbeda waktu jalan rusak, sangat sepi dari pembeli." Ujar Indah
Sebagai warga kami sangat bersyukur jalan sudah baik utamanya di Jono.
Hal yang sama juga di utarahkan Dani, bahwa dengan kondisi jalan saat ini, Jono Oge semakin ramai, sudah banyak warga yang membuka kembali usahanya.
Rekonstruksi dan Rehabilitasi jalan pasca bencana di Kabupaten Sigi di yakini akan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat. Geliat ekonomi dapat dipicu dengan terhubungnya akses jalan, ini menjadi dasar bagi Balai pelaksana jalan nasional di sulteng untuk mempercepat kegiatannya agar konektifitas antar wilayah terbuka dan ekonomi masyarakat pasca bencana khususnya di Kabupaten Sigi semakin membaik.
Penulis : Ilyas Imran