Palu, Respon Aktual - Kepala Satuan Kerja TP- OP SDA Dinas Cikasda. Satya Wicana. ST. SP Menguraikan, Kegiatan SKPD tugas perbantuan D...
Palu, Respon Aktual - Kepala Satuan Kerja TP- OP SDA Dinas
Cikasda. Satya Wicana. ST. SP Menguraikan, Kegiatan SKPD tugas perbantuan Dinas
Cipta Karya & SDA Provinsi Sulawesi Tengah di lingkungan Direktorat
jenderal sumber daya air, Kementerian pekerjaan umum & perumahan rakyat (
PUPR ). Merupakan mandat yang ditugaskan oleh pemerintah pusat kepada daerah
untuk melaksanakan tugas tertentu berdasarkan Permen PU No. 15/PRT/M/2011.
Operasi dan pemeliharaan
di laksanakan melalui Dekonsentrasi dan tugas perbantuan. Kegiatan ini
berlangsung secara terus menerus sepanjang tahun. Kegiatan ini secara
keseluruhan termuat dalam rencana kerja tahunan.
Menurutnya,
dalam penyediaan air irigasi harus berdasarkan debet air dengan
mempertimbangkan usulan rencana tata tanam dan rencana kebutuhan air tahunan
serta memperhatikan kondisi hidrologi.
Rencana tata tanam
tahunan di lakukan berdasarkan partisipatif dengan melibatkan masyarakat
petani, di sini peran komisi irigasi provinsi dan kabupaten untuk
menyusun rencana tata tanam tahunan sebelum musim tanam pertama. ini di
lakukan dengan mengelar rapat membahas usulan usulan dari GP3A guna menentukan
RTT dari setiap daerah irigasi, Ususlan ini di tetapkan oleh pemerintah daerah,
sehingga Kata Satya. RTT ini menjadi dasar dalam menyusun rencana pembagian air
serta waktu pengeringan sebelum masuk musim tanam pertama.
Dikatakanya, bahwa dalam pemberian
air irigasi, ada beberapa hal yang harus di perhatikan seperti debet air, bila
debet air yang tersedia lebih besar dari 70 persen debet rencana air irigasi
sari saluran primer dan sekunder, maka di alirkan terus ke petak tersier
melalui pintu sadap tersier. Pada kondisi debet antara 50-70 persen, dari debet
rencana irigasi maka di lakukan dengan rotasi.
Untuk pekerjaan
pemeliharaan daerah irigasi Gumbasa, sebelum terjadi bencana gempa dan
likuifaksi, kegiatan pemeliharaan sudah di lakukan sejak bulan Januari 2018
seperti pengecetan pintu pintu air, pemberian polumas pada stang pintu air,
pembersihan sisi kiri dan kanan saluran irigasi. Selain itu Kata Satya, di
laksanakan pula pekerjaan galian tanah endapan pada saluran primer serta
Galian manual pada saluran sekunder. Ada juga pekerjaan hamparan sirtu jalan
inspeksi.
Daerah Irigasi Sausu Atas/ responaktual.online
Daerah irigasi sausu atas (D.I) Sausu Atas yang terletak di Kabupaten Parigi Moutong, melingkupi Kecamatan Sausu, Kecamatan Balinggi dan Kecamatan Torue dengan luas potensial sebesar 7.100 Hektar serta luas fungsional sebesar 4.683 Hektar serta panjang saluran yang di pelihara secara rutin yakni kurang lebih 91.8 KM terdiri dari saluran induk dan saluran sekunder.
Satya Wacana
menjelaskan, kegiatan rutin yang di laksanakan yaitu pemeliharaan bangunan
bangunan air, pembersihan rumput pada sisi kanan dan kiri saluran, pembersihan
sampah sampah, serta pemberian polumas atau oli pada stang pintu air.
Selain pemeliharaan rutin, ada juga pemeliharaan berkala seperti
Galian tanah endapan mekanis pada saluran pembuang ytas Sausu sepanjang 1.300
meter serta pekerjaan berkala pada saluran gendong sausu kiri.
Daerah irigasi Lambunu
Daerah irigasi ini letaknya juga masih di Kabupaten Parigi Moutong yang melingkupi Kecamatan Bolano, Kecamatan Bolano-Lambunu dengan luas potensial sebesar 6000 Hektar serta luas fungsional sebesar 4.053 Hektar.
Satya mengungkapkan, panjang saluran
irigasi yang di pelihara pada daerah irigasi ini yakni kurang lebih 51.8 KM
terdiri dari saluran induk dan saluran sekunder. Pemeliharaan rutin seperti
pemarasan serta pengecetan dan juga pembersihan sampah. Untuk pemeliharaan
berkala ada pekerjaan galian tanah endapan mekanis sepanjang 1.158 meter serta
Galian tanah endapan mekanis pada saluran sekunder Kotanagaya.
Pemeliharaan ini bertujuan untuk
mempertahankan fungsi jaringan irigasi agar tetap maksimal untuk kelancaran
pasokan air bagi petani dalam mendukung ketahanan pangan secara nasional.
Seperti halnya tahun 2018, pada
tahun 2017 kemarin, TP OP SDA Cikasda melaksanakan kegiatan yang sama untuk
memelihara jaringan irigasi yang menjadi kewenangan pemerintah pusat. Seperti
daerah irigasi rawa Oyom Lampasio yang berlokasi di Kabupaten Toli-Toli.
Irigasi ini Kata Satya melingkupi Kecamatan Lampasio dan Kecamatan Ogodeide
dengan luas potensial 5.500 Hektar dan panjang saluran yang di pelihara 70 KM
yang terdiri dari saluran primer dan saluran sekunder.
Pekerjaan yang di laksanakan adalah
Galian tanah endapan manual pada Saluran primer 1 (SP1) Batuan sepanjang 900
meter juga pada Saluran primer SP2 sepanjang 500 meter.
Sementara untuk pekerjaan pada
saluran sekunder yakni Galian tanah endapan sepanjang 350 meter juga pada
Saluran sekunder Salusupande sepanjang 1.100 meter, di Sibea sepanjang 200
meter serta perbaikan jalan inspeksi sepanjang 400 meter pada saluran
Salusupande.
Kata Satya, sebelum melakukan
kegiatan, pihaknya terlebih dahulu melakukan kordinasi dengan beberapa instansi
seperti UPT pertanian, BPP, TNI/Plori, perangkat desa, dan juga paling utama
dengan petani yang tergabung dalam kelompok P3A/GP3A, tujuannya adalah mendiskusikan
pembagian dan pemberian air agar tepat waktu, volume, sasaran serta rencana
buka tutup air terkait dengan program rehabilitasi maupun pemeliharaan berkala
yang di laksanakan oleh BWS Sulawesi III.
Untuk lebih efisienya kegiatan
pihaknya juga setiap saat berada di lokasi kegiatan dan juga selalu memberi
arahan kepada para petugas yang berjumlah 154 orang terdiri dari, 5 ornag
pengamat, 25 orang juru pengairan, 17 POB, 77 PPA dan 30 staf pengamat
pengairan. Ini di tunjukan demi pelayanan irigasi yang prima guna memenuhi
kebutuhan air bagi petani. Tutup Satya Wicana saat di hubungi responaktual.online
Penulis: Ilyas Imran
Editor : Karolin Larope / Edo
Manopo