" Penanganan Lereng Kebun Kopi Parigi 2025 Terus Dilakukan " penanganan-lereng-kebun-kopi-parigi-2025-terus-dilakukan-untuk-konekt...
" Penanganan Lereng Kebun Kopi Parigi 2025 Terus Dilakukan "
penanganan-lereng-kebun-kopi-parigi-2025-terus-dilakukan-untuk-konektivitas-antar-wilayah-di-sulawesi-tengah
Upaya ini merupakan wujud komitmen pemerintah menghadirkan layanan jalan yang optimal sepanjang tahun di Sulawesi Tengah.
Dengan kondisi jalan diantara lereng berbatu dan tanah lunak curah hujan tinggi berpotensi menyebabkan longsor. BPJN Sulawesi Tengah melakukan penanganan sebagai langkah pencegahan agar masyarakat lebih mudah melintas dan terjamin keamanannya.
Diketahui ruas jalan Kebun Kopi merupakan urat nadi transportasi di Sulawesi Tengah yang menghubungkan Kota Palu dan Kabupaten di sekitarnya . Jalur ini juga merupakan akses vital lintas provinsi yang menggerakkan pertumbuhan ekonomi daerah.
Dengan program yang terus berlanjut dilaksanakan Balai Pelaksana Jalan Nasional Sulawesi Tengah, pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.2 LM Hidayat. ST. MT menjelaskan, penanganan lereng di ruas jalan Kebun Kopi dilakukan pada lereng-lereng yang berpotensi longsor dengan cara memotong lereng agar lebih landai.
Peristiwa geologi ini kerap terjadi saat kondisi cuaca seperti hujan yang ditandai pergerakan tanah serta material campuran yang menutup badan jalan sehingga berdampak kerugian infrastruktur yang ada di area longsor.
Demi mencegah terjadinya bencana tanah longsor, pemerintah melaksanakan berbagai upaya seperti membangun dinding pengaman tanah, pemotongan lereng agar lebih landai serta pekerjaan lainnya.
Terjadinya longsor pada ruas jalan Kebun Kopi Parigi lebih disebabkan adanya struktur geologi yang sulit dimitigasi resikonya karena strukturnya tidak tampak dan pergerakan tanah sulit diprediksi.
Menurut PPK 1.2 kompleksitas penyelenggaraan jalan tidak semudah membalikan telapak tangan, butuh kesabaran dan upaya kerja serius demi kelancaran transportasi dan kenyamanan pengguna jalan.
Ia berharap pembangunan infrastruktur jalan saat ini akan berpengaruh pada tata ruang di setiap segmen penanganan, untuk itu perlu kolaborasi dan kerjasama pemerintah dan masyarakat setempat demi mengurangi dampak sosial.
Dengan adanya kegiatan ini, pihaknya mengimbau kepada masyarakat pengguna jalan saat melintas di wilayah rawan longsor agar lebih behati-hati, dan mengutamakan keselamatan terutama di saat musim hujan.
Kalau bisa di saat turun hujan baiknya beristirahat dan tidak memaksakan diri melanjutkan perjalanan, tunggu situasi sampai benar-benar aman, terangnya.
Penanganan longsoran merupakan wujud peduli BPJN Sulteng mengoptimalkan fungsi layanan jalan dan kelancaran transportasi bagi masyarakat di Sulawesi Tengah.
Pewarta: Ilyas Imran

