PT Widya Rahmat Karya Optimis Infrastruktur Jalan Dorong Pertumbuhan Ekonomi
PT Widya Rahmat Karya Optimis Infrastruktur Jalan Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Kinerja infrastruktur PJN wilayah II masih terus digenjot hingga penghujung tahun untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi sehinnga kinerja kemantapan jalan terus difokuskan demi menekan disparitas serta normalisasi biaya logistik antar daerah.
Kondisi sektor inftastruktur jalan di Kabupaten Parigi Moutong beberapa tahun terakhir melaju kencang menembus angka 98 persen progres fisik dari total panjang jalan 145 kilometer tahun 2023.
Adapun penguatan sektor inftastruktur jalan yang melejit dan memengaruhi gerak pertumbuhan adalah pelaksanaan preservasi ruas Molosipat-Lambunu-Mepanga-Tinombo
▪︎ Pelaksanaan paket kontrak Molosipat-Lambunu-Mepanga-Tinombo dengan panjang penanganan 145 kilometer
Pekerjaan preservasi ini terdiri dari rehab minor satu lapis, holding, pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala, rehabilitasi jembatan serta penanganan 5 buah box culvert, terang Rhismono ST. MT dalam kesempatannya.
Disamping itu, beberapa pelaksanaan pekerjaan yakni pelebaran jalan dengan konstruksi rabat beton serta pelibatan tenaga kerja lokal dalam kegiatan padat karya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik provinsi Sulawesi Tengah, pertumbuhan ekonomi triwulan III tahun 2023 berada di kisaran 5,96 persen. Pertumbuhan positif ini mencerminkan ketanguhan ekonomi daerah karena konektivitas infrastruktur yang terus digenjot.
Keberadaan paket preservasi ruas jalan Molosipat-Lambunu-Mepanga-Tinombo tahun anggaran 2023 berperan menjaga kestabilan transaksi meski harga komoditas yang semakin melambung di penghujung tahun.
Diharapkan kinerja infrastruktur jalan di wilayah PPK 2.1 PJN wilayah 2 BPJN Sulteng menghasilkan jalan yang semakin baik dengan biaya logistik yang rendah, waktu tempuh yang semakin singkat dan berdampak positif terhadap daya saing ekonomi secara nasional.
Kebijakan inftastruktur di satuan kerja pelaksana jalan nasional Sulawesi Tengah tahun 2023 bertujuan untuk keberlanjutan pembangunan, mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, perbaikan pelayanan dasar, serta konektivitas.
PT Widya Rahmat Karya Terus Dorong Pengembangan Inftastruktur Jalan di Parigi Moutong
Baberapa tahun terakhir perusahaan ini memberikan konstribusinya dalam pelaksanaan proyek jalan di Sulawesi Tengah, tentu ini sejalan dengan komitmen pemerintah mengakselerasi infrastruktur di wilayah perbatasan atau ruas jalan nasional antar provinsi yang merupakan jalur lintasan logistik masyarakat.
Sehingganya Balai Pelaksana Jalan Nasional Sulawesi Tengah terus konsisten menggeber peningkatan kapasitas inftastruktur jalan yang multiplier effect.
Sektor infrastruktur yang dominan dengan industri padat karya memberi ruang pembukaan lapangan kerja untuk masyarakat, dengan demikian ekonomi warga sekitar terdorong melalui proyek preservasi Molosipat-Lambunu-Mepanga-Tinombo di Kabupaten Parigi Moutong secara berkelanjutan.
BPJN Sulawesi Tengah, Terus Lanjutkan Kemantapan Jalan Nasional PJN 2
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Provinsi Sulawesi Tengah Arief Syarif Hidayat ST. MT melalui Kepala satuan kerja ( Kasatker ) Rhismono ST. MT menyebutkan, Pihaknya terus mendukung penyelenggaraan jalan yang menjadi prioritas pemerintah pusat.
Diketahui, infrastruktur jalan dan sarana pendukung lainnya merupakan sarana vital dalam rangka mendukung kegiatan ekonomi yang ada di Sulawesi Tengah.
Bekerja Keras, Bergerak Cepat dan Bertindak Tepat merupakan visi misi yang menjadi panduan dalam melaksanakan kegiatan pembangunan infrastruktur yang sejalan dengan Nawacita pemerintah Presiden Jokowi.
Kerjasama tim, tak mungkin sendiri, tentu melibatkan orang banyak, untuk mencapai tujuan pembangunan nasional dan konektivitas antar wilayah.
Saat ini jelas Kasatker PJN wilayah 2 BPJN Sulawesi Tengah, kondisi kemantapan jalan di PJN Wilayah II Sulawesi Tengah Tahun sebelumnya berada di angka 98,96 % dengan panjang ruas 737,110 KM yang dibagi pada wilayah kerja PPK 2.1 Provinsi Sulawesi Tengah sampai dengan PPK 2.6 Provinsi Sulawesi Tengah. Sementara kondisi tidak mantap (rusak ringan/rusak berat) sebesar 1,04% sepanjang 7,70 KM yang tersebar di PPK 2.1 , PPK 2.2, PPK 2.3 dan PPK 2.6 Provinsi Sulawesi Tengah yang akan ditangani berkelanjutan
Selain itu, di PJN Wilayah II Sulawesi Tengah ruas yang menjadi prioritas berada di wilayah kerja PPK 2.4 Provinsi Sulawesi Tengah pada Ruas Tompe-Pantoloan-Dalam Kota Palu dengan panjang penanganan 123,480 Kilometer.
Dari data tersebut, masih terdapat ruas jalan nasional belum masuk standar nasional sepanjang 491,71 KM, sehingga tahun ini sebagian ruas tadi masuk dalam agenda kerja penanganan.
Genjot Konektivitas Jalan di Wilayah PJN II
Konektivitas antar daerah memegang peranan penting memperkuat ekonomi melaju kencang.
Pembangunan infrastruktur di daerah akan berpengaruh pada tata ruang di setiap segmen penanganan, untuk itu perlu kolaborasi dan kerjasama pemerintah setempat demi mengurangi dampak sosial.
Tak jarang pembangunan infrastruktur sering berbenturan dengan persoalan lahan, sementara di satu sisi, daerah milik jalan harus dibangun sesuai perencanaan. Maka di sini butuh peran pemerintah dan masyarakat mengurai permasalahannya.
Apalagi kehadiran infrastruktur diharapkan dapat menumbuhkan ekonomi warga yang inklusif, demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat khususnya di wilayah kerja PJN II.
Pewarta: Ilyas Imran
