PU Buol Tutup Mata, Kerusakan Jalan Botugolu Butuh Perhatian
PU Buol Tutup Mata, Kerusakan Jalan Botugolu Butuh Perhatian
Respon Aktual - Kerusakan jalan ruas Tamit-Botugolu menghubungkan desa Domang Kecamatan Bunobogu Kabupaten Buol provinsi Sulawesi Tengah sebelah Utara dan bagian Barat menuju Ibukota Kabupaten disinyalir sejak lama tidak tersentuh penanganan rutin baik pemeliharaan maupun peningkatan kapasitas jalan menuju kondisi baik.
Kerusakan ruas jalan milik pemerintah Kabupaten Buol menjadi 'buah bibir' masyarakat setempat. Pasalnya kondisi badan jalan hampir sepanjang ruas hancur seperti 'kubangan kerbau' becek berlubang menghiasi sekujur badan jalan.
Jika musim hujan harus ekstra hati-hati melintasi ruas ini, sementara jika musim kemarau debu jalan bertebaran dan masuk ke rumah milik warga.
Kondisi ini cukup memprihatinkan, mengingat wilayah jalan rusak dihuni ribuan jiwa dari ratusan kepala keluarga yang rutin membayar pajak setiap tahun kepada pemerintah daerah.
Namun kondisi jalan di desa itu terkesan dibiarkan rusak tanpa ada tindakan penanganan peningkatan struktur jalan menuju kondisi mantap jalan daerah.
Beberapa warga yang kesal melihat kondisi jalan melampiaskan kekecewaan mereka melalui media sosial sebagai perpanjangan tangan warga untuk merespon keluhan itu.
Seperti dalam postingan akun Facebook "Gustia Chiong" menyebutkan bahwa seperti inilah kondisi jalan yang ia lewati ketika pulang kampung.
"Depe rasa itu jika lewat jalan ini sangat indah tapi indah yang tabubale dan banyak yang cium tanah" tulisnya dalam postingan yang dikutip, 19/1/2023
Demikian juga dalam postingan akun #infobuol, banyak netizen mengeluhkan kerusakan jalan di ruas itu.
Bahkan tak sedikit warga yang melintas alami kecelakaan, tulis akun #infobuol
Kepala Bidang Bina Marga PU Kabupaten Buol Ahmad Yani ST yang dikonfirmasi dari Palu tidak menanggapi konfirmasi media ini, pejabat di dinas Bina Marga PU Buol masih menutup diri untuk memberikan informasi terkait kewenangannya.
Hingga berita ini tayang, Kepala Bidang Bina Marga PU Buol belum memberikan tanggapan resminya.
Seperti diketahui, infrastruktur seperti jalan merupakan akses utama warga melakukan aktivitas rutin setiap hari, termasuk sebagai akses utama dalam distribusi hasil pertanian menuju pusat penjualan terdekat seperti pasar di Tayadun.
Namun sayang infrastruktur yang berfungsi memutus disparitas antar wilayah disinyalir 'sengaja' diterlantarkan sampai menunggu korban lebih banyak lagi.
Pemerintah daerah dalam hal ini dinas PU diduga menutup mata dengan kondisi rusak jalan di desa Botugolu itu.
Perlu diketahui, pemerintah daerah setiap tahunnya menyediakan dana untuk perbaikan-perbaikan kerusakan jalan demi menekan lajunya tingkat kerusakan yang lebih para, seperti tambal sulam jalan berlubang, pemarasan sisi kiri dan kana bahu jalan, perbaikan platdeucker serta pengecetan jembatan, lantas pertanyaannya kemana dana itu mengalir??
Selanjutnya disediakan pula dana survei kondisi jalan yang rusak di wilayah kabupaten melalui pejabat pengamat jalan dan juga jembatan.
Perbaikan jalan rusak sangat berdampak bagi perekonomian masyarakat, infrastruktur seperti jalan akan mempermudah akses orang dan barang menuju ke pusat penjualan terdekat, selain itu. Peningkatan jalan dapat memangkas biaya logistik mempercepat jarak tempuh, baik menuju pusat publik maupun ke pusat distribusi.
Sayang, ruas jalan di desa Botugolu yang sudah memakan korban tak kunjung diperbaiki, apakah harus menunggu korban lebih banyak lagi? ujar warga lainya.
Pemerintah daerah dan dinas terkait disinyalir menutup mata atas keluhan masyarakat selama ini
Pewarta: Ilyas Imran