Kurangi Resiko Banjir, BWSS III Tuntaskan Pembangunan Pengendali Sedimen Sungai Paneki
Kurangi Resiko Banjir, BWSS III Tuntaskan Pembangunan Pengendali Sedimen Sungai Paneki
Respon Aktual - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ) melalui Balai Wilayah Sungai Sulawesi III ( BWSS ) Sulawesi Tengah ( Sulteng ) berhasil menyelesaikan pembangunan Pengendali Sedimen Sungai Paneki di Kabupaten Sigi.
Hajatan mulia berbiaya APBN yang dimulakan sejak 5 Oktober tahun 2020, diselesaikan dengan tuntas oleh penyedia jasa yakni PT Karya Pembangunan Rezki sejak 15 Pebruari tahun 2022.
Pengendali Sedimen Sungai Paneki Jawab Kecemasan Warga Sigi
Dengan rampungnya pembangunan Pengendali Sedimen di Kabupaten Sigi mendapat beragam apresiasi dari warga setempat, kepada respon aktual salah satu warga di desa Kabobona menjelaskan, bahwa dampak dari pembangunan ini sangat terasa karena di saat musim hujan banjir yang selalu merendam wilayah desa Kabobona dan sekitarnya tidak terjadi lagi, beber Usman Minggu 24/7/2022.
Menurutnya upaya yang dilakukan pemerintah pusat saat ini menjawab semua kelu kesah masyarakat yang jadi langganan banjir setiap tahun khususnya di desa Kabobona.
Untuk itu ujar Usman, sebagai warga masyarakat di desa Kabobona sangat berterima kasih atas kepedulian pemerintah, khususnya pihak penyelenggara kegiatan.
Kata dia, selama ini Balai Wilayah Sungai Sulawesi III Palu sangat merespon setiap keluhan masyarakat utamanya yang terkait dengan sungai di Kabupaten Sigi.
Sejak adanya pembangunan Pengendali Sedimen Sungai Paneki, banjir tidak lagi merendam permukiman warga di desa Kabobona. Paparnya
Selain warga, pemerintah Kabupaten Sigi sangat mengapresiasi upaya dan kerja keras Balai Wilayah Sungai Sulawesi III atas konstribusi ya membangun infrastruktur.
Bupati Sigi Muhammad Irwan bersama Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi diberbagai kesempatan menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah pusat dan BWS Sulawesi III atas terselenggaranya kegiatan infrastruktur di wilayah Sigi, khususnya Pengendalian Sedimen Sungai Paneki.
Cegah Dampak Banjir, BWS Sulawesi III Bangun Pengendali Sedimen
Seperti diketahui, proyek dengan sumber pembiayaan berasal dari dana Loan JICA meliputi pembangunan infrastruktur di badan sungai Paneki seperti pengerjaan saluran sepanjang 4,2 Kilometer serta pembangunan consolodation DAM sebagai Pengendali Sedimen.
Proyek mulia ini didesain dengan konstruksi beton siklop K-175 untuk konstruksi dinding sungai, yang melintas di beberapa desa di Kabupaten Sigi mulai dari desa Langgaleso sampai desa Kabobona.
Proyek ini sudah 100 persen selesai dilaksanakan dengan mengacu pada standar pengerjaan berkualitas demi kenyamanan dan keamanan masyarakat di Kecamatan Dolo.
BWS Sulawesi III Tuntaskan Pengendali Sedimen Sungai Paneki tahun 2022
Sumber Pembiayaan Loan JICA dengan meliputi:
1. Pengerjaan saluran sepanjang 4,2 Kilometer mulai dari desa Langgaleso sampai di ujung desa Kabobona.
2. Konsolidasi DAM di 2 lokasi
3. Pengerjaan jembatan
4. Tinggi dinding saluran 4 meter.
5. Pelaksana PT Karya Pembangunan Reski.
Apa Manfaat pembangunanan Infrastruktur Pengendali Sedimen Sungai?
Manfaat infrastruktur ini dibangun yakni mengendalikan lajunya sedimen yang masuk akibat adanya banjir, sedimen ini berdampak besar terhadap morfologi dan geometri sungai, dengan terselesaikanya pembangunan pengendali yang dilaksanakan PT Karya Pembangunan Rezki, kedepan semua sedimen akibat banjir akan seimbang dan terkontrol secara maksimal, sehingga jika terjadi banjir di daerah rawan banjir seperti desa Kabobona tidak berdampak bagi permukiman warga sekitar bantaran sungai.
Fungsi DAM Konsolidasi.
Bangunan ini sebagai pengendali aliran debris dengan sedimen yang tinggi yang masuk ke aliran sungai.
Seperti diketahui, jika terjadi banjir, aliran sungai sering membawah material lumpur bercampur kayu dan bebatuan dengan kecepatan yang cukup tinggi sehingga menimbulkan daya rusak besar bagi permukiman serta berbagai sarana vital publik lainya, seperti yang terjadi setiap tahunya di sungai Paneki.
Melihat kondisi ini, pemerintah pusat melalui Balai Wilayah Sungai Sulawesi III, SNVT Pelaksana Jaringan Sumber Air ( PJSA ) melaksanakan upaya fisik melalui pembangunan infrastruktur tersebut.
Sejauh ini, rangkaian kegiatan pelaksanaan telah selesai, dan berhasil mengendalikan banjir musiman yang sering merusak berbagai infrastruktur publik di Kabupaten Sigi.
Cegah Dampak Banjir di Kabupaten Sigi
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Balai Wilayah Sungai Sulawesi III telah menyelesaikan sejumlah infrastruktur di Sulawesi Tengah pasca bencana.
Satu dari sekian infrastruktur yang berhasil dikerjakan dengan baik adalah Pengendali Sedimen Sungai Paneki, pembanguan ini dilakukan secara menyeluruh agar kapasitas sungai tetap terjaga dan bisa mengurangi sedimen akibat luapan banjir.
Berdasarkan pantauan respon aktual sejak 24 Juli hingga 27 Juli di lokasi pembangunan tersebut, semua kegiatan yang dibiayai melalui Loan JICA rampung terlaksana.
Media inipun berusaha menghubungi beberapa orang warga sekitar untuk dimintai tanggapanya terkait pembangunan itu.
Aslam yang mengaku warga Langgaleso menyampaikan apresiasi atas upaya dan keberpihakan pemerintah khususnya bagi warga di desa Kabobona dan desa Langgaleso.
Menurut Aslam, dampak pembangunan ini cukup dirasakan masyarakat manfaatnya, sebab jika melihat kondisi cuaca buruk saat ini " Alhamdulillah banjir yang sering mengancam penduduk tidak terjadi lagi, semua ini karena adanya pengaman banjir" katanya.
Hal yang sama juga diutarakan Urif, warga Makassar yang kesehariannya sebagai pedangang kios di seputaran jalan poros desa Kabobona, dulu jika musim hujan seperti sekarang ini pasti kebanjiran lagi.
Namun setelah dibangunnya tembok di pinggir sungai, Alhamdulillah aman dari banjir, tuturnya sambil melayani pembeli.
Sulawesi Tengah khususnya Kabupaten Sigi merupakan salah satu daerah rawan banjir jika musim hujan tiba, seperti halnya di Kecamatan Dolo ada beberapa desa yang rentan terdampak banjir kiriman dari sungai Paneki, misalnya desa Langgaleso dan juga desa Kabobona.
Kedua wilayah ini menjadi langganan banjir bandang setiap tahunnya, sehingga pemerintah pusat melalui BWS Sulawesi III berupaya semaksimal mungkin mengurangi dampak banjir dengan melakukan pembangunan Pengendali Sedimen di Sungai Paneki.
Kegiatan itu terlaksana dengan baik dan hasilnya pun berdampak besar bagi kehidupan masyarakat di wilayah tersebut.
Jika dulunya tiba musim penghujan warga di dua desa itu merasa tak aman, kini setelah pemerintah melaksanakan pembangunan infrastruktur pengaman, warga merasa terlindungi dari bahaya banjir bandang.
Berikut ini beberapa foto banjir bandang yang menerjang desa Kabobona sebelum dilaksanakan pembangunan pengendali Sedimen akibat banjir.
Kondisi rumah warga di desa Kabobona pasca banjir bandang, menurut warga yang mengaku Sri Kusmawati, lumpur setinggi kurang lebih 2,5 meter merusak permukiman warga.
