Tak Kunjung Diperbaiki, Jalan Nasional di Buol Ditanami Pohon Pisang? Respon Aktual - Jalan Nasional di Kecamatan Bokat Kabupaten Buol, Sula...
Tak Kunjung Diperbaiki, Jalan Nasional di Buol Ditanami Pohon Pisang?
Respon Aktual - Jalan Nasional di Kecamatan Bokat Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, rusak tak tersentuh pemeliharaan hingga kerap menimbulkan korban pengguna jalan yang melintas.
Kerusakan jalan di desa Tayadun viral di media sosial karena ditanami pohon pisang oleh warga setempat.
Berbagai upaya warga setempat menutupi lubang jalan telah dilakukan, baik secara kelompok maupun perorangan dengan cara menimbun pasir, sebab ruas ini merupakan jalur vital bagi aktivitas perekonomian mereka, terang Kasmir warga Tayadun kepada respon aktual 18/7/2022 melalui sambungan telpon.
Kondisi Jalan Nasional di desa Tayadun Kec Bokat Kabupaten Buol SultengSementara warga lainya yang mengaku bernama Lum menjelaskan, jalan ditanami pohon pisang merupakan bentuk protes warga karena sejak lama ruas ini tidak dilakukan pemeliharaan.
Padahal menurutnya, pemerintah pusat setiap tahunya mengucurkan dana miliaran rupiah untuk perbaikan ruas jalan mulai dari Kampung Bugis hingga batas provinsi Gorontalo.
Lantas? Kemana dana itu mengalir, ini yang jadi pertanyaan masyarakat di desa Tayadun. Katanya
Kondisi rusak parah jalan di desa Tayadun sekitar 3 atau 4 tahun tidak tersentuh dana pemeliharaan, mestinya pihak penegak hukum seperti polri dan juga kejaksaan mengusut dugaan korupsi proyek jalan yang mengalir deras dananya setiap tahun ke khususnya ruas jalan nasional di Kabupaten Buol.
Hal yang sama juga disampaikan Jamal terkait kerusakan jalan nasional yang menjadi tanggung jawab PJN I Balai Pelaksana Jalan Nasional Sulawesi Tengah.
Kata Jamal, masyarakat di desa Tayadun sangat tersiksa dengan kondisi jalan yang penuh lubang, jika musim kemarau debuhnya minta ampun, sebaliknya jika musim hujan, lubang jalan bagai kubangan kerbau.
Jalan Nasional Rusak Parah, dusun 3 desa Tayadun Kabupaten Buol, foto S LahamadeMirisnya, tak sedikit pengguna jalan yang mengalami kecelakaan di ruas ini, warga tanam pohon pisang karena bentuk kekesalan mereka. Paparnya
Dengan viralnya warga tanam pisang di badan jalan mengundang reaksi keras salah satu tokoh muda pemerhati infrastruktur yang juga putra asli desa Tayadun.
Kepada respon aktual Nawar menjelaskan, bahwa sudah saatnya Aparat Penegak Hukum ( APH ) melakukan pengusutan tuntas dana pemeliharaan jalan di Kabupaten Buol.
Sebab menurutnya, kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tiap tahun mengucurkan dana pemeliharaan jalan yang nilainya begitu besar, namun kenyataanya infrastruktur jalan banyak tak tersentuh pemeliharaan seperti halnya di desa Tayadun saat ini.
Potret buruk infrastruktur jalan nasional di Kabupaten Buol bisa disaksikan di desa Tayadun. Jelasnya
Untuk itu ia berharap, sikap tegas Aparat Penegak Hukum melakukan investigasi lapangan terkait persoalan kerusakan jalan. Tutupnya
Sementara itu, kepala desa Tayadun yang dihubungi dari Palu berharap pemerintah secepatnya merespon keluhan warga terkait jalan rusak yang banyak menelan korban jiwa.
Menurut Mardin Baharu, kondisi rusak jalan dapat mempengaruhi keindahan desa, meskipun dilakukan penataan sebaik apapun di desa, tetap desa terlihat kotor karena tolak ukur keindahan adalah jalan poros atau jalan nasional.
Pewarta: Edo Manopo