Pesona Alam Desa Adat Ngata Toro, Surga Kecil di Timur Indonesia Kali ini, kita berkunjung ke desa adat di Sulawesi Tengah. Ngata Toro, sebu...
Pesona Alam Desa Adat Ngata Toro, Surga Kecil di Timur Indonesia
Kali ini, kita berkunjung ke desa adat di Sulawesi Tengah.
Ngata Toro, sebuah komunitas masyarakat lokal, bermukim di area kawasan taman nasional Lore Lindu.
Kelestarian alamnya masih terjaga, asri dan nyaman saat berada di desa ini. hamparan sawah yang luas, dan bukit nan hijau, menambah kesejukan ngata toro.
Kearifan lokal yang terus dijaga membuat suasana alam di sini tetap lestari.
Keberadaannya sejak ratusan tahun lalu. komunitas masyarakat adat ini telah bertransformasi di berbagai kehidupan sosial, seperti di pemerintahan, keagamaan serta perubahan-perubahan sosial lainya.
Untuk menegaskan identitas budaya serta adat istiadat para to tua, komunitas ini terus menjaga nilai tersebut dalam pengelolaan sumber daya alam berbasis kearifan lokal.
Masyarakat adat ngata Toro, selalu berpegang pada prinsip adat dalam setiap kegiatan yang mereka lakukan, seperti Topetagi dalam bahasa lokal, merupakan sebuah larangan dan pantangan atau topopalia.
ngata Toro bisa ditempuh perjalanan darat, jaraknya kurang lebih 50 Kilometer, dari Kota Palu.
Dengan topografi daerah yang berbukit, perjalanan darat tak jadi soal. Yang penting sampai di desa adat ngata Toro.
Ngata artinya Desa, sementara Toro adalah nama kampungnya, sebuah desa adat di Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah.
Di pusat desa, tampak berdiri sebuah bangunan, menurut RukminiToheke, dari Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, bangunan tersebut adalah rumah adat ngata Toro, atau disebut Lobo.
Bangunan itu merupakan tempat musyawara adat, libu bohe. Atau rapat besar ngata Toro.
Masyarakat desa adat ngata Toro, hidup berdampingan, rukun dan damai, meski dihuni berbagai agama, menurutnya, perbedaan adalah sebuah anugera terindah dari Tuhan, sang pencipta.
Adat di desa Toro memegang peranan penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, bahkan tak segan, para Tondo ngata memberikan denda adat bagi yang melanggar ketentuan adat. Terang Rukmini Toheke.
Maka tak heran ngata Toro banyak dikunjungi para ahli, Mahasiswa, LSM luar Negeri untuk melakukan penelitian tentang adat, dan keberadaan desa adat ngata Toro.
Tak hanya itu, terdapat pula sekolah alam di desa adat ngata Toro.
Berdiri sejak tahun 2015, sekolah alam terus berinovasi, mendidik anak-anak tentang moral, etika serta ahlak.
Tujuan didirikannya sekolah alam adalah mentransformasikan adat ngata Toro dalam kehidupan sosial, agar tidak terkikis oleh derasnya arus digitalisasi dan perkembangan zaman.
Sehingga budaya dan adat istiadat nenek moyang tetap lestari dari generasi ke generasi.
Beragam cerita mistis terkait sejarah, dan asal usul komunitas adat ngata toro dari to tua adat. Bersambung.
Penulis: Lina Larope | Sumber Rukmini Toheke | Ipu P