Buol, Respon Aktual - Infrastruktur jembatan merupakan salah satu sarana penunjang dalam mendorong perkembangan daerah agar perekonomian tum...
Buol, Respon Aktual - Infrastruktur jembatan merupakan salah satu sarana penunjang dalam mendorong perkembangan daerah agar perekonomian tumbuh sehingga daerah maju dan berkembang.
Di Kabupaten Buol tepatnya di Desa Lamadong Kecamatan Momunu serta Desa Guamonial terdapat sebuah jembatan penghubung bagi kedua wilayah tersebut.
Jembatan ini tengah menjadi perbincangan warga Buol karena kondisi jembatan yang rusak dan butuh perhatian khusus Dinas PU Kabupaten Buol.
Menurut warga kerusakan jembatan sangat memprihatinkan karena diberbagai sisi terdapat kerusakan cukup parah. Jika dibiarkan terus menerus bisa mengakibatkan hal fatal sehingga menimbulkan korban penguna jalan yang melintas diruas itu.
Seperti diketahui ruas ini menghubungkan berbagai wilayah di Kabupaten Buol termasuk perkebunan kelapa sawit terbesar di Kabupaten Buol. Kedua ruas ini merupakan jalur yang mudah dilalui saat menuju bandara Pogogul.
Keberadaan jembatan Lamadong mempunyai peran vital terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kabupaten Buol apalagi ruas ini mempermudah jarak tempuh masyarakat untuk distribusi hasil pertanian menuju ke pusat penjualan baik ke pasar Lamadong maupun pasar Buol di Kelurahan Bugis.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Buol M. Affan. RM. Arifin. ST yang dikonfirmasi media ini terkait keluhan masyarakat terhadap rusaknya jembatan Lamadong belum memberikan keterangan resminya.
Kabid Bina Marga Dinas PU Buol ini masih menutup diri rapat rapat memberikan keterangan terkait rusaknya jembatan.
Rusak jembatan seperti yang dikeluhkan Arya Star dalam postingan di media sosial bahwa saat melintasi jembatan tersebut dirinya membawah gelon berisikan air namun naas gelon gelon miliknya jatuh akibat rusaknya lantai jembatan.
Sontak postingan itu menuai beragam tanggapan miring warga seperti Edo Siswandi, perhatian.? Jangan mimpi kalau mereka mau memperhatikan sudah dari dulu diperbaiki, tapi kan nyatanya sampai sekarang tetap begitu.
Penulis : Ilyas Imran
