Sigi, Respon Aktual - Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Sigi, Rahmad Iqbal Nurkhalis menerima kunjungan kerja Sekretaris...
Sigi, Respon Aktual - Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Sigi, Rahmad Iqbal Nurkhalis menerima kunjungan kerja Sekretaris Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang juga saat ini menjabat sebagai Plh. Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan RI, Dr. H. Anas Yalitoba, S.Sos.,MM di dua lokasi yakni Desa Maku dan Potoya, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Propinsi Sulawesi Tengah, Sabtu 22/5/2021
Hadir pada kesempatan ini, para tim teknis Dinas Ketahanan Pangan Provinsi, para aparat desa setempat dan para penyuluh ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT).
Dalam sambutannya, Kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan Sigi, Rahmad Iqbal Nurkhalis mengatakan Kelompok Wanita Tani ini diciptakan untuk membantu perkonomian keluarga karena wanita bukan hanya menjadi Ibu Rumah Tangga semata, tetapi bisa membantu suami dari rumah dengan menanam tanaman produktif yang bisa menjadi tambahan ekonomi.
Selain itu, Rahmad juga menyampaikanb bahwa pada tahun 2021 ini, program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) menerima anggaran kegiatan sebanyak Rp. 60 Juta. Kegiatan - kegiatan ini, kata Rahmad, sudah berjalan dengan baik, sehingga P2L dapat dirasakan manfaatnya dengan anggota kelompok.
Pada hari ini juga, kita rangkaikan dengan penanaman bibit rica dan penyerahan secara simbolis bibit bonsai buah kelapa. Dan perlu kami sampaikan juga pada pak Sesba dan tim teknis Provinsi bahwa KWT ini sudah pencairan 100 persen dengan harapan program kegiatan bisa lebih dipercepat lagi. Imbuhnya
Sementara itu, Sekretaris BKP Kementan RI, Anas Yalitoba dalam penyampaiannya mengatakan bahwa berada dalam induk daerah pertanian sebagai bagian dari orang pertanian, memikirkan 273 Juta jiwa dalam data BPS.
Ini memang yang dibutuhkan oleh seluruh rakyat Indonesia. Kalau yang lain masih bisa ditunda, tapi kalau soal yang satu ini tentunya, pagi makan, siang makan dan malam juga makan. Bagaimana melayani rakyat ini agar tidak lapar. Dari mana bahan makanan ini, tentunya dari mereka-mereka yang bekerja di Kementerian Pertanian. papar Sesba BKP Kementan RI ini, dihadapan kelompok wanita tani.
Bagaimana kita melakukan pembinaan kepada seluruh keluarga kita yang bergerak di bidang pertanian. Sambung Anas, Negara ini tentunya diharuskan berada disitu sehingga bisa mencapai swasembada pangan,
Saya berharap kepada teman - teman unsur pemerintah daerah yang menangani pertanian kiranya selalu intens dalam hal selalu berkoordinasi banyak termasuk dengan seluruh masyarakat. ungkapnya
Sebagai bagian dari Badan Ketahanan Pangan (BKP) RI, dirinya menambahkan ada beberapa tugas pokok, salah satunya program pekarangan pangan lestari (P2L) yang bertujuan memberdayakan ibu-ibu didesa yang belum memiliki aktifitas tertentu dengan dibuatkan satu kelompok yang bermanfaat, teristimewa bisa membantu perekonomian dari rumah tangganya dalam memenuhi kebutuhannya yakni Kelompok Wanita Tani (KWT)
Program ini tentunya diharapkan harus berkelanjutan sampai bisa mandiri karena ini bagian dari pendapatan ibu-ibu, pesan Sesba Anas Yalitoba Latjinala
Disatu sisi, kata Anas, disamping memiliki kelompok dia juga bisa mandiri secara individu. Keuntungannya disitu bisa menanam rica atau tanaman-tanaman lainnya. Itulah Faktor yang bisa meringankan dan kalau lebih, tentunya bisa dijual memberikan dampak keuntungan. tambahnya
Selain itu, masih Anas, Menteri Pertanian juga mengimbau agar tidak hanya sampai disitu saja, melainkan para ibu-ibu ini bisa didorong untuk keuntungan yang lebih besar dengan konsep-konsep penjualan bibit, menyediakan jasa bagi penjual taman dan beberapa konsep itulah menjadikan sumber pendapatan kelompok.
Kami dari Kementerian Pertanian RI berharap kedepannya, KWT ini bisa jadi kelompok yang produktif yang bisa membantu kebutuhan keluarga rumah tangga dan diharapkan kepada ketua kelompok untuk melakukan pembinaan dengan baik di satu sisi harus diiringi juga dengan doa. pungkasnya
SUMBER : BID. PIKP / Layanan Komunikasi Publik & Hubungan Media.
Editor : Karolin Larope