Palu, Respon Aktual - Pusat pengembangan deradikalisasi dan penguatan Sosio akademik Universitas Tadulako mengelar pelatihan pencegahan radi...
Palu, Respon Aktual - Pusat pengembangan deradikalisasi dan penguatan Sosio akademik Universitas Tadulako mengelar pelatihan pencegahan radikalisme dan penguatan sosio akademik angkatan XI. 21/05/21
Rektor Universitas Tadulako palu Prof. Dr. Ir. H. Mahfudz. MP dalam sambutanya menyampaikan apresiasi kepada DePSA beserta tim yang selama ini terus memberikan dan memberi paham paham positif terhadap mahasiswa Universitas Tadulako sejak angkatan I hingga saat ini sudah masuk angkatan XI.
Atas nama civitas akademik Universitas Tadulako saya memberi apresiasi yang tulus terutama terhadap Ketua DePSA bersama panitia hari ini yang begitu gigih memberikan pemahaman sekaligus mengedukasi mahasiswa melalui program cegah radikalisme dan penguatan nilai-nilai Sosio akademik yang dilaksanakan setiap tahunya.
Melalui kesempatan ini, saya menitipkan pesan agar DePSA dan tim tidak berhenti dan terus aktif melakukan pelatihan sekaligus pendekatan sehingga paham paham positif terus hidup di kampus ini dan juga diimplementasikan dalam kehidupan diluar kampus.
Dikatakannya, agar setiap pelatihan mulai dari angkatan I hingga angkatan XI saat ini mampu menjadi duta setelah selesai menempuh pendidikan di Universitas Tadulako.
Dalam kesempatan yang sama, ketua panitia pelatihan Dr. Humaedi. S.pd melaporkan bahwa peserta pelatihan angkatan XI tahun ini berasal dari 11 Fakultas.
Fakultas hukum mengikutsertakan mahasiswa sebanyak 24 orang, Fakultas Ekonomi sebanyak 23 Mahasiswa, FMIPA berjumlah 29 Mahasiswa, Fakultas Tehnik 27 orang, Fisip 27 orang, Faperta 22 orang, FKIP 29 orang, Fapetkan 18 orang, FKM 25 orang dan terakhir Fakultas Kehutanan diikuti 29 orang Mahasiswa. Sementara Mahasiswa yang ikut offline sebanyak 50 orang Mahasiswa serta Ketua Lembaga 41 orang.
Ketua DePSA Dr. Rahmat Bakri. SH. MH menjelaskan bahwa pelatihan kali ini akan digelar selama 3 hari.
Pelaksanaan pelatihan tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya sebab kita dalam situasi pandemik sehingga ada yang ikut secara online dan offline. Terangnya. Sumber Humas Untad.
Editor : Karolin Larope