Palu, Respon Aktual - Kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat ( PUPR ) Direktorat jenderal cipta karya mempunyai peran strategis da...
Palu, Respon Aktual - Kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat ( PUPR ) Direktorat jenderal cipta karya mempunyai peran strategis dalam memperbaiki permukiman kumuh di perkotaan dengan mengenjot program Kota tanpa kumuh ( Kotaku ).
Keberadaan Kota sebagai pusat kegiatan tentu menjadi primadona bagi pencari kerja di perdesaan untuk bermigrasi ke Kota sehingga tak ayal setiap tahun pertumbuhan penduduk meningkat, dampaknya adalah kawasan permukiman menjadi padat, kumuh dan kotor karena berbagai aktivitas orang.
Menjawab permasalahan tersebut. Pemerintah melakukan aksi nyata membangun sarana dan prasarana dasar permukiman seperti membangun jalan lingkungan, penyediaan akses air minum, sanitasi serta revitalisasi kawasan berkelanjutan.
Program Kota Tanpa Kumuh ( Kotaku ) merupakan satu dari sekian program Padat Karya Tunai ( PKT ) cash for work yang di laksanakan Kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat ( PUPR ) melalui Dirjen Cipta Karya serentak di seluruh Indonesia mencakup 34 Provinsi termasuk Sulawesi Tengah yang melekat pada Balai Prasarana Permukiman Wilayah ( BPPW ) Sulteng. Ujar Zubaidi di ruang kerjanya.
Program Kotaku di Kota Palu Foto Istimewa
Program ini terangnya, bersinergi dengan Pemerintah Daerah serta melibatkan langsung Kelompok Masyarakat. ini merupakan kolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dengan tujuan melakukan pemberdayaan secara langsung kepada masyarakat dalam penanganan permukiman kumuh di perkotaan termasuk infrastruktur yang rusak akibat bencana alam gempa bumi beberapa tahun lalu masuk dalam agenda kerja program Kotaku pada tahun 2020 lalu di Kota Palu
" Di Sulawesi Tengah khususnya Kota Palu, program Kotaku menyasar 45 Kelurahan dengan konsep pemberdayaan langsung ke masyarakat. Program ini berhasil terlaksana dan menyerap tenaga kerja 2.500 orang untuk padat karya tunai program Kotaku di Kota Palu. " Jelas Zubaidi ST
Meski di tengah pandemik Kata dia, kegiatan ini tetap berjalan dan tetap mematuhi protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan. Akunya
Keberhasilan program ini menuai tanggapan positif warga, salah satunya Alwi yang berprofesi sebagai preelance.
Menurutnya, program Kotaku yang di laksanakan oleh pemerintah tepat sasaran, seperti berubahnya wajah permukiman dari kumuh menjadi asri serta dampak lainya adalah terbukanya lapangan kerja baru bagi warga sekitar yang sempat kehilangan pekerjaan akibat mewabahnya virus covid-19.
" Kami mengepresiasi kerja dan upaya pemerintah terhadap perbaikan kawasan kumuh khususnya di Kota Palu." Terang Alwi
Hal yang sama pula di uraikan Upik, bahwa dengan adanya program ini, dirinya tidak kesulitan mencari pekerjaan apalagi di tengah virus covid.
" Saya termasuk yang merasahkan manfaat program ini meskipun hanya bekerja sebulan namun sangat membantuh." Terangnya.
Program ini wujud komitmen pemerintah terutama pihak Balai Prasarana Permukiman Wilayah ( BPPW ) Sulteng untuk mendukung gerakan 100-0-100 yakni 100 persen akses air minum layak, 0 persen permukiman kumuh serta 100 persen akses sanitasi layak.
Keberhasilan program Kotaku di Kota Palu tentu tidak lepas dari peran Kepala BPPW Sulteng, Satker dan juga PPK yang membawahinya.
Atas kerja keras ini, lingkungan permukiman yang dulunya kotor dan kumuh saat ini telah berubah menjadi layak huni, asri dan nyaman.
PPK Kotaku Zubaidi. ST mampu memberi warna baru bagi keberadaan permukiman kumuh di perkotaan. Saat ini, hasil upaya dan kerjanya bisa memberi arti terhadap permukiman kumuh di Kota Palu
Program Kotaku adalah kegiatan yang di lakukan melalui pembangunan infrastruktur skala lingkungan reguler dengan konsep kolaborasi antar pemerintah pusat, daerah yang melibatkan langsung Kelompok masyarakat.
Penulis : Karolin Larope