Buol, Respon Aktual - Kepedulian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat khususnya terhadap kemantapan jalan di Kabupaten Buol men...
Buol, Respon Aktual - Kepedulian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat khususnya terhadap kemantapan jalan di Kabupaten Buol mendapat apresiasi.
Tentu apresiasi ini tidak hanya slogan dan tanpa dasar, beberapa tahun terakhir jalan nasional di Kabupaten Buol terus mendapat kucuran dana dalam rangka kemantapan jalan yang menjadi urat nadi perekonomian.
Dengan anggaran perbaikan jalan hampir setiap tahun. Jalan nasional di Kabupaten Buol nampak lebih baik, sehingga tidak ada lagi jalan dalam kategori rusak parah, semua ruas bisa di lalui dan terhubung dengan Provinsi lain.
Dengan anggaran perbaikan jalan hampir setiap tahun. Jalan nasional di Kabupaten Buol nampak lebih baik, sehingga tidak ada lagi jalan dalam kategori rusak parah, semua ruas bisa di lalui dan terhubung dengan Provinsi lain.
Hal ini tentu tidak lepas dari peran Balai Pelaksana Jalan Nasional 14 Palu melalui Satuan kerja PJN Wilayah I.
Saat ini sebagian besar masyarakat di Kabupaten Buol khususnya petani dengan mudah memasarkan hasil pertanian ke Provinsi Gorontalo.
Dulu sebelum jalan baik seperti sekarang, masyarakat jika ingin memasarkan hasil tani lebih memilih jalur laut ketimbang melalui kendaraan darat.
Saat ini sebagian besar masyarakat di Kabupaten Buol khususnya petani dengan mudah memasarkan hasil pertanian ke Provinsi Gorontalo.
Dulu sebelum jalan baik seperti sekarang, masyarakat jika ingin memasarkan hasil tani lebih memilih jalur laut ketimbang melalui kendaraan darat.
Misalnya masyarakat yang berada di Desa Umu Kecamatan Paleleh, menuju Ibu Kota Buol di Bendar harus menempuh perjalanan darat 3 sampai 4 jam untuk sampai.
Saat ini dengan perjalanan santai hanya butuh waktu 1 setengah jam perjalanan. Urai Anto warga Batu Rata.
Untuk itu, kami sebagai masyarakat sangat mengapresiasi upaya dan kerja tulus BPJN Palu dalam memperbaiki jalan nasional di daerah kami. Urainya
Kedepan sebagai masyarakat, kami berharap akan ada peningkatan jalan menuju standar nasional 2-7-2 sebab masih terdapat jalan dengan lebah 4.5 dan 6 M. hal ini di maksudkan agar kelancaran distribusi barang dan jasa lebih baik lagi.
Pada tahun 2019, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ). Kembali memberikan suntikan dana untuk kemantapan jalan yang ada di Kabupaten Buol. Terdapat dua Paket Kontrak, Paket Pertama Ruas Buol- Lokodoka dan Paket Kedua Ruas Lokodoka-Umu- batas Provinsi Gorontalo. Kedua Perusahaan itu yakni PT. Ramarfin Jaya Mandiri dan PT. Way Mincang
TANGGAPAN WARGA BUOL
Meski wilayah di ujung Utara Sulteng namum Kementerian PUPR tidak menutup mata terhadap daerah ini. Kata Bahar tenaga PNS di Madrasah Aliyah Matinan Kecamatan Gadung.
Menurutnya, kepedulian Pemerintah pusat patut di beri apresiasi. Olehnya ia berharap jalan nasional yang sudah baik saat ini perlu di tingkatkan lagi.
Hal yang sama juga di utarahkan Agil Bil-Gais mantan anggota DPRD Buol. Bahwa jalan nasional di Buol saat ini sudah lebih baik dari sebelumnya. Kami patut bangga dan berterima kasih. Upaya ini tentu tidak lepas dari peran semua pihak baik Pemerintah daerah Kabupaten, Provinsi maupun pusat utamanya pihak Balai jalan nasional di Palu.
DAMPAK CUACA EKSTRIM
Pada tahun 2019 lalu, terdapat dua Paket kontrak pembangunan jalan di Kabupaten Buol. Dua paket kontrak kerja proyek ini meleset dari rencana awal kegiatan. Akibatnya pihak rekanan di beri perpanjangan waktu. Keterlambatan kegiatan menurut warga lebih di sebabkan cuaca buruk saat pelaksanaan pekerjaan.
Memang, proyek kontruksi merupakan proyek yang di kerjakan di lapangan terbuka, tentu pengerjaanya beresiko dan kompleks dengan tingkat kesulitan tiap tahap terbilang sulit. Melibatkan banyak sumber daya, dan aspek ketidakpastian cukup tinggi.
Semua aktifitas proyek di lapangan terbuka cukup beresiko karena tergantung cuaca di wilayah tersebut. Di Buol. Saat kegiatan pekerjaan jalan nasional pada dua Paket kontrak sedang di kebut, ada faktor non teknis menghadang, curah hujan dengan intensitas tinggi menghantam. Apesnya hujan di sertakan banjir dan longsoran datang. Musibah ini bukan hanya menghambat kegiatan namun lebih parah material yang sudah siap di gunakan ikut hanyut terseret banjir. Dan transportasi pengangkutan material proyekpun menjadi tidak normal.
Banjir yang terjadi itu ikut merendam rumah warga, merusak pasilitas umum serta aset Pemerintah lainya. Hal ini jelas berdampak besar pada progres kegiatan proyek pemerintah. Sehingga pelaksanaan membutuhkan waktu lebih lama dan tentu melesat dari rencana awal.
JALAN AMBLES RUAS BUOL PALELEH
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional 14 Palu, saat di hubungi pertengan bulan Desember tahun 2019 mengatakan bahwa ada beberapa titik jalan ambles dan juga longsoran yang membawa material bebatuan serta pohon sehingga menutup badan jalan.
Selain jalan ambles ada beberapa jembatan yang rusak sehingga membutuhkan penanganan yang lebih cepat. Urai Kepala BPJN Palu Satrio Utomo
Hingga masa perpanjangan waktu pengerjaan Dua paket kontrak tersebut masih saja di perhadapkan pada cuaca buruk, hujan tidak menentu dan sering terjadi longsor.
Longsoran terjadi tepatnya pertengahan bulan januari tahun 2020 di beberapa titik jalan, membutuhkan waktu untuk penangananya.
Penulis : Ilyas Imran
Untuk itu, kami sebagai masyarakat sangat mengapresiasi upaya dan kerja tulus BPJN Palu dalam memperbaiki jalan nasional di daerah kami. Urainya
Kedepan sebagai masyarakat, kami berharap akan ada peningkatan jalan menuju standar nasional 2-7-2 sebab masih terdapat jalan dengan lebah 4.5 dan 6 M. hal ini di maksudkan agar kelancaran distribusi barang dan jasa lebih baik lagi.
Pada tahun 2019, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ). Kembali memberikan suntikan dana untuk kemantapan jalan yang ada di Kabupaten Buol. Terdapat dua Paket Kontrak, Paket Pertama Ruas Buol- Lokodoka dan Paket Kedua Ruas Lokodoka-Umu- batas Provinsi Gorontalo. Kedua Perusahaan itu yakni PT. Ramarfin Jaya Mandiri dan PT. Way Mincang
TANGGAPAN WARGA BUOL
Meski wilayah di ujung Utara Sulteng namum Kementerian PUPR tidak menutup mata terhadap daerah ini. Kata Bahar tenaga PNS di Madrasah Aliyah Matinan Kecamatan Gadung.
Menurutnya, kepedulian Pemerintah pusat patut di beri apresiasi. Olehnya ia berharap jalan nasional yang sudah baik saat ini perlu di tingkatkan lagi.
Hal yang sama juga di utarahkan Agil Bil-Gais mantan anggota DPRD Buol. Bahwa jalan nasional di Buol saat ini sudah lebih baik dari sebelumnya. Kami patut bangga dan berterima kasih. Upaya ini tentu tidak lepas dari peran semua pihak baik Pemerintah daerah Kabupaten, Provinsi maupun pusat utamanya pihak Balai jalan nasional di Palu.
DAMPAK CUACA EKSTRIM
Pada tahun 2019 lalu, terdapat dua Paket kontrak pembangunan jalan di Kabupaten Buol. Dua paket kontrak kerja proyek ini meleset dari rencana awal kegiatan. Akibatnya pihak rekanan di beri perpanjangan waktu. Keterlambatan kegiatan menurut warga lebih di sebabkan cuaca buruk saat pelaksanaan pekerjaan.
Memang, proyek kontruksi merupakan proyek yang di kerjakan di lapangan terbuka, tentu pengerjaanya beresiko dan kompleks dengan tingkat kesulitan tiap tahap terbilang sulit. Melibatkan banyak sumber daya, dan aspek ketidakpastian cukup tinggi.
Semua aktifitas proyek di lapangan terbuka cukup beresiko karena tergantung cuaca di wilayah tersebut. Di Buol. Saat kegiatan pekerjaan jalan nasional pada dua Paket kontrak sedang di kebut, ada faktor non teknis menghadang, curah hujan dengan intensitas tinggi menghantam. Apesnya hujan di sertakan banjir dan longsoran datang. Musibah ini bukan hanya menghambat kegiatan namun lebih parah material yang sudah siap di gunakan ikut hanyut terseret banjir. Dan transportasi pengangkutan material proyekpun menjadi tidak normal.
JALAN AMBLES RUAS BUOL PALELEH
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional 14 Palu, saat di hubungi pertengan bulan Desember tahun 2019 mengatakan bahwa ada beberapa titik jalan ambles dan juga longsoran yang membawa material bebatuan serta pohon sehingga menutup badan jalan.
Selain jalan ambles ada beberapa jembatan yang rusak sehingga membutuhkan penanganan yang lebih cepat. Urai Kepala BPJN Palu Satrio Utomo
Hingga masa perpanjangan waktu pengerjaan Dua paket kontrak tersebut masih saja di perhadapkan pada cuaca buruk, hujan tidak menentu dan sering terjadi longsor.
Longsoran terjadi tepatnya pertengahan bulan januari tahun 2020 di beberapa titik jalan, membutuhkan waktu untuk penangananya.
Penulis : Ilyas Imran
